Berita Terbaru
Loading...
Rabu, 02 November 2016

Kegiatan Pembelajaran Pondok Pesantren

19.56



              Para santri pondok umumnya adalah juga siswa/peserta didik di sekolah formal mulai dari tingkat SD/MI – SLTA dengan waktu belajarnya setiap hari  jam 7 – 13. Karenanya,  kegiatan Pembelajarandi Pondok dilakukan pada sore hari dari jam 15.00-17.30.
Secara Umum model pembelajaran atau materi pendidikan pada madrasah Diniyah Salafiyah Nurul Huda mempunyai pembahasan yang sama dalam setiap kelas dan jenjang, hanya saja kedalaman materinya yang berbeda-beda. Bahan-bahan yang diajarkan dalam pendidikan Madrasah diniyah Salafiyah Nurul Huda ini menggunakan literatur kitab Kuning
Kegitan belajar Pondok Pesantren dibagi menjadi dua program, yaitu  Kurikuler dan Ekstra Kurikuler.
1.      Progam Kurikuler
Ø  Madrasah Diniyah
Dengan bermodel pendidikan Salafiyah dan tetap menyesuaikan dengan zaman, maka MADIN Nurul Huda membagi jenjang pendidikannya menjadi tiga:
a.       MADIN Ula, di tempuh selama 3 tahun
b.      MADIN Wushtho, di tempuh selama  2 tahun
c.       MADIN Ulya, ditempuh selama  3 tahun
Metode pengajaran yang dipakai  menganut metode Ulama’ terdahulu ya’ni metode sorogan disesuaikan dengan kurikulum dari  Departemen Agama.

Pengajian kepada Bapak Pengasuh PPS Nurul Huda (KH. Masykur Hafidz) 




Pembelajaran Madrasah Diniyah PPS Nurul Huda



 Dewan Asatidz Madrasah Diniyah PPS Nurul Huda
  
Ø  TPQ – LPQ
Metode pembelajaran cara membaca Al-Qur’an yang digunakan adalah Metode Qiro’ati .
Metode Qiro’ati adalah suatu metode membaca Al-Qur’an yang langsung memasukkan dan mempraktekkan bacaan tartil sesuai dengan qoidah ilmu tajwid. Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa dalam metode qiro’ati terdapat dua pokok yang mendasari yakni :membaca Al-Qur’an secara langsung dan pembiasaan pembacaan dengan tartil sesuai dengan ilmu tajwid .membaca Al-Qur’an secara langsung maksudnya adalah dalam pembacaan jilid ataupun Al-Qur’an tidak dengan cara mengejah akan tetapi dalam membacanya harus secara langsung. Metode Qiroati merupakan metode yang yang bisa dikatakan metode membaca al-qur'an yang ada di Indonesia, yang terlepas dari pengaruh arab. Metode ini pertama kali disusun pada tahun 1963, hanya saja pada waktu itu buku metode qiroati belum disusun secara baik.Dan hanya digunakan untuk mengajarkan anaknya dan beberapa anak disekitar rumahnya, sehingga sosialisasi metode qiroati ini sangat kurang.
Berasal dari metode qiroati inilah kemudian banyak sekali bermunculan metode membaca al-qur'an seperti metode Iqro', metode An- Nadliyah, metode Tilawaty, metode Al-Barqy dan lain sebagainya. Diawal penyusunan metode qiroati ini terdiri dari 6 jilid, dengan ditambah satu jilid untuk persiapan (pra-TK), dan dua buku pelengkap dan sebagai kelanjutan dari pelajaran yang sudah diselesaikan, yaitu juz 27 serta ghorib Musykilat (kata-kata sulit).

Pembelajaran Qiroaty TPQ PPS Nurul Huda






2.      Program Ekstra Kurikuler
Ø  Tahfidzul Qur’an
Ø  Pengajian Sorogan diluar jam MADIN dan TPQ – LPQ
Ø  Kursus IT
Ø  Bahasa Inggris
Ø  Hadrah Ishari
Ø  Tata Busana
Ø  Tata Boga
Ø  Seni Hadroh Al Banjari
Ø  Seni Kaligrafi
Ø  Silat Pagar Nusa
Ø  Training Khithobah
Ø  Pembacaan Rotib Al haddad, Maulidul Burdah dan Maulidud Diba’, Simtu Dhuror
Setelah menempuh jenjang pendidikan diatas setiap santri diharapkan berhidmah ke pondok minimal dua tahun, sebagai wujud bakti seorang santri kepada pondok bila tidak ditugaskan mengajar diberbagai tempat.

 Pencak silat
Hadrah Al-Banjari PPS Nurul Huda

Next
This is the most recent post.
Posting Lama

0 komentar:

Posting Komentar